sekapur sirih

aku adalah aku...
cahaya sekaligus arah bagi kehidupanku...
kematian adalah jalan sesaat menuju keabadian hidup sejati...

Saturday, December 3, 2011

Teori Teori Besar Kebudayaan


Ø  evolusionisme
Dalam teori evolusionisme dikatakan bahwa kebudayaan manusia mengalami evolusi sama seperti kehidupan biologis manusia. Terdapat tiga tahapan perubahan kebudayaan. Tahap pertama adalah liar (savagery) yang hidup mengumpulkan buah-buahan, tanaman liar, mengembangkan alat tangkap ikan, mulai membuat api dan busur panah. Tahap kedua adalah barbarisme yang mengenal pembuatan alat-alat tanah liat-tembikar, mengadakan domestikasi flora dan fauna, dan irigasi, serta mulai mengembangkan alat-alat logam. Tahap ketiga adalah kebudayaan yang beradab yang mulai mengembangkan dan memakai alfabet.
Ø  fungsionalisme
Suatu kebudayaan dalam mayarakat memiliki fungsi tertentu disetiap bagiannya dalam kebudayaan, dimana kebudayaan tersebut menjadi suatu kesatuan yang terintegrasi dan saling berhubungan disetiap bagiannya. Alfred Reginalf Radcliffe-Brown melihat adanya bagian dari kebudayaan yang berfungsi untuk kebaikan. Fungsionalisme lebih merujuk pada bagaimana kebudayaan memenuhi kebutuhan sosial dan individu dari suatu masyarakat.
Sebagai contoh yaitu suatu bagian kebudayaan dalam masyarakat mutlak memiliki fungsi tertentu yang pastinya bermanfaat bagi pelakunya sendiri.
Ø  strukturalisme
Teori ini membahas mengenai hubungan kekerabatan manusia. Dasar hubungan-hubungan sosial dan kebudayaan pada umumnya adalah pertukaran. Pernikahan merupakan salah satu model bentuk sebuah pertukaran. Pertukaran merupakan hukum alam bagi kehidupan sosial. Incest dan endogami dilarang keras karena dengan mengingkarinya maka akan meruntuhkan penyangga masyarakat. Masyarakat akan hancur apabila hukum pertukaran tersebut dilanggar, karena dengan incest tersebut lahirlah kultur atau kebudayaan.
Ø  Materialisme Kultural
Materialisme adalah salah satu paham yang beranggapan bahwa manusia hidup di dunia adalah hasil rekayasa materi. Artinya selagi seorang manusia hidup di dunia, dia sebenarnya hidup di dunia materi. Dia mau hidup, harus makan, dia mau menata sistem nilai dan budayanya harus menggunakan alat (materi). Materialisme berpandangan kebudayaan adalah hasil dari kumpulan pikiran-pikiran yang dipelajari dan kelakuan-kelakuan yang diperlihatkan oleh anggota-anggota dari kelompok sosial masyarakat, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pandangan materialisme ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan lingkungannya, oleh Marvin Harris, disebut variabel yang bersifat empiris dan ini diistilahkan dengan tekno-ekonomi dan tekno-lingkungan. Kebudayaan bukanlah hal-hal yang irasional, yang tidak dapat dimengerti, yang penuh dengan subyektifitas, tetapi bersifat material, dapat jelas dan dapat diukur.
Ø  Struktural fungsional
Paradigma ini berpandangan bahwa masyarakat terbangun dari sistem yang kompleks, dan setiap bagian dari sistem tersebut bekerja sama untuk memelihara kestabilan. Pemikiran structural fungsional sangat dipengaruhi oleh pemikiran biologis yaitu menganggap masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ yang saling ketergantungan, Ketergantungan tersebut merupakan hasil atau konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup. Sama halnya dengan pendekatan lainnya pendekatan structural fungsional ini juga bertujuan untuk mencapai keteraturan sosial.
Ø  Konflik
Masyarakat terdiri atas sistem yang kompleks yang ditandai dengan ketidaksetaraan dan konflik untuk menciptakan perubahan sosiai. Pada paradigma sosial-konflik, pola yang berjalan adalah bagaimana suatu kelompok meraih keuntungan dan merugikan kelompok lain, masyarakat merupakan arena tempat berlangsunya konflik akibat perbedaan kepentingan.
Ø  Interaksi-Simbolik
Dalam teori ini dikatakan bahwa masyarakat atau struktur sosial dan proses-proses sosial berskala besar harus dipahami sebagai hasil dari interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman tentang masyarakat hanya dapat dicapai melalui pengetahuan yang lebih substansial mengenai bagaimana kehidupan sosial dijalani oleh anggota masyarakat.
Ø  Behaviorisme
Aliran ini berpandangan bahwa tingkah laku manusia dibentuk dan dikontrol karena adanya stimulus dari lingkungan. Stimulus lingkungan menyebabkan seseorang berespons. Aliran behaviorisme menjadi awal munculnya psikologi belajar. Tingkah laku terbentuk dari hasil belajar dengan lingkungan. Belajar dari lingkungan akan memengaruhi kepribadian  seseorang secara tidak langsung.

sumber:
Meinarno A. Eko dkk. 2011.”Manusia Dalam Kebudayaan dan Masyarakat”.Jakarta:Salemba Humanika

1 comment:

caitybacigalupo said...

Borgata Hotel Casino and Spa Map & Floor Plans - MapyRO
Find the 의정부 출장안마 best 하남 출장샵 Borgata Hotel Casino and Spa Floor 1xbet Plans in Las Vegas, NV. 안양 출장샵 Compare floor plans and view floor plans of over 500 restaurants and bars. 남양주 출장마사지