sekapur sirih

aku adalah aku...
cahaya sekaligus arah bagi kehidupanku...
kematian adalah jalan sesaat menuju keabadian hidup sejati...

Sunday, May 13, 2012

Bioenergi Kreatif di Belanda





Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur. (Richard Wheeler)

 
Sebuah negeri kincir angin yang diselimuti hamparan semerbak tulip, itulah asumsi pertama jika kita mendengar cerita tentang Belanda atau Koninkrijk der Nederlanden. Belanda merupakan salah satu Negara monarkial tertua di dunia. Berbicara tentang Belanda, tentunya tidak akan terlepas dari liberalistis masyarakatnya serta seberapa tuanya kreatifitas orang-orang Belanda dalam kehidupan umat manusia. Dari ranah pendidikan sendiri, Belanda menjadi kiblat pendidikan dunia. Hal ini karena banyaknya universitas yang berhasil mencetak para intelektual berkualitas, dan tentunya Belanda menjadi salah satu pusat penyimpanan manuskrip tua terlengkap di dunia.

Jika kita bertanya seberapa kreatif orang Belanda, maka pertanyaan tersebut akan dijawab oleh penghargaan-penghargaan yang jumlahnya berjubel bagi Belanda di segala bidang tentunya. Mulai dari penemuan-penemuan mikroskop optik pertama hingga penemuan rancangan kapal selam pertama oleh ilmuwan Belanda. Belanda dikenal pula sebagai negeri yang cakap merancang bendungan guna memadamkan ganasnya banjir serta pula sebagai salah satu Negara penerima nobel terbanyak. Cerita kecil tersebut jelas menggambarkan seberapa kreatifnya orang Belanda sejak zaman dulu. Namun, dibalik itu semua tentunya ada hal lain yang ingin saya telusuri. Apa hal istimewa yang membuat orang belanda sekreatif itu? Apakah hanya kebetulan ataukah memang ada hal lain dibalik itu semua?

Berangkat dari hal itu pula, maka saya mendapati unsur utama kehidupan masyarakat Belanda yang menjaga ritme kreatifitas mereka, yaitu bioenergi kreatif. Bioenergi yang dimaksud adalah hal yang memotivasi masyarakat Belanda dalam beraktifitas. Bioenergi tersebutlah yang menjadi bahan bakar kreatif masyarakat Belanda selama ini

Bioenergi pertama adalah sikap liberalistik yang tumbuh subur dan terpelihara. Liberalistik Belanda yang disoroti disini terletak pada upaya Belanda itu sendiri dalam membuka ruang seluas-luasnya bagi kemampuan individualistik masyarakatnya, terlebih lagi mengenai apresiasi terhadap hak-hak individu. Tak heran bila seperti Negara maju lainnya, ruang publik untuk berkompetisi dan meningkatkan kapabilitas pribadi menjadi sangat terbuka di Belanda. Bioenergi lainnya yang mengakar kuat yaitu sikap toleransi yang berjalan sinergis dengan liberalistis masyarakat Belanda. Toleransi berkehidupan menjadi cambuk utama masyarakatnya dalam bersosialisasi satu sama lain. Bioenergi selanjutnya bagi masyarakat Belanda yaitu romantisme keluarga. Hangatnya sebuah keluarga memiliki andil yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat belanda. Masyarakat Belanda menyadari akan pentingnya keluarga melalui kultur kekeluargaan yang dibangunnya. Adanya keluarga-keluarga kecil serta peran orang tua yang besar terhadap anak menjadi kultur mengakar di Belanda. Jiwa optimistis dan bekerja keras tak lupa pula menjadi nilai pelengkap bioenergi kreatif masyarakat Belanda. Dengan dua nilai tersebut, kreatifitas orang Belanda tidak perlu dipertanyakan lagi, tentunya dengan kebiasaan seperti itu membuatnya semakin gemilang dalam berkreasi dan meraih prestasi. Oleh karenanya, bioenergi yang didalamnya terkandung nilai-nilai utama kehidupan merupakan bahan bakar kehidupan berharga yang mendorong kreatifitas dan aktualisasi diri masyarakat Belanda.


Belajar dari pengalaman Belanda, teladani dan raih Bioenergimu sendiri !

Sumber foto:
http://www.anvari.org/cols/Blue_Street_in_Netherlands.html